Pada tahun 2021 Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikburistek) mengeluarkan kebijakan Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM) dengan kurikulum yang diterapkan pada Sekolah Penggerak. Tahap selanjutnya dalam implementasi kurikulum ini adalah sekolah secara mandiri melaksanakan IKM. Dalam implementasi ini Kemendikburistek menerapkan enam (6) strategi yaitu: 1) Platform Merdeka Mengajar (PMM) 2) Seri Webinar 3) Komunitas Belajar 4) Narasumber Praktik Baik 5) Helpdesk 6) Mitra Pembangunan.
Komunitas Belajar menjadi pusat dari enam strategi yang dijalankan oleh Kemendikburistek. Diharapkan dalam komunitas belajar terjadi interaksi antar anggota komunitas, sehingga peran Komunitas Belajar antara lain: 1) Berbagi pengetahuan dan pemahaman tentang Kurikulum Merdeka; 2) Berbagi pengalaman dan praktik baik; 3) Saling mendukung dan membantu sesama anggota; 4) Mendorong dan memotivasi anggotanya untuk selalu belajar; 5) Berbagi masalah dan mengembangkan proses untuk mencari solusi dan; 6) Mendokumentasikan kegiatan dan hasil diskusi sebagai bahan belajar anggota.
Dari uraian di atas tampak bahwa Komunitas Belajar memiliki peran yang sangat penting dalam Implementasi Kurikulum Merdeka. Untuk itu agar Implementasi Kurikulum Merdeka berhasil diperlukan Komunitas Belajar yang secara rutin belajar bersama dan berkolaborasi untuk meningkatkan kualitas pembelajaran sehingga berdampak pada hasil belajar peserta didik. Agar Komunitas Belajar punya peran optimal dan selalu rutin melakukan kegiatan diperlukan pemimpin atau penggerak yang dapat mengelola komunitas dengan baik, sehingga anggotanya selalu aktif berkontribusi. Penggerak komunitas memiliki peran sangat penting, selain mengelola komunitasnya juga mampu mendorong dan memotivasi anggota untuk berperan aktif.
Kegiatan Upgrading Komunitas Belajar Provinsi Jawa Tengah ini telah dilaksanakan pada tanggal 12 s.d. 15 Desember 2022 di Hotel Grand Mercure Solo Baru, Kab. Sukoharjo dan diikuti oleh 150 (seratus lima puluh) orang yang terdiri dari komunitas belajar dalam sekolah (Kepala Sekolah/Guru) yang mengikuti iKM Mandiri di wilayah Provinsi Jawa Tengah. Kegiatan tersebut terbagi menjadi 6 (enam) kelas yang terdiri 25 orang peserta. Kegiatan ini memiliki tujuan :
1. Meningkatkan kemampuan Komunitas Belajar dalam mengelola komunitasnya.
2. Mendorong literasi digital dan pengoptimalan pemanfaatan Platform Merdeka Mengajar
3. Mendorong komunitas belajar mampu menggunakan sumber daya yang ada secara efektif untuk mengingkatkan kualitas belajar komunitasnya.
4. Mendorong komunitas belajar mengidentifikasi kegiatan yang menguatkan proses berpusat pada siswa.
5. Meningkatkan pemahaman peran sentral komunitas belajar dalam Implementasi Kurikulum Merdeka (iKM)